Mungkin cara menurunkan Bounce Rate sudah menjadi masalah klasik yang dialami oleh para pemilik web sejak dulu.
Bukannya tidak membahayakan, jika sebuah blog atau website memiliki Bounce Rate yang terlalu tinggi,
maka risiko blog atau website tersebut untuk di temukan dalam mesin pencarian semakin menurun.
Malah bisa-bisa tidak terdeteksi sama sekali. Hal tersebut jelas menjadi mimpi buruk bagi para pemilik web yang mungkin menggunakan blog atau websitenya untuk mengumpulkan pendapatan.
Supaya lebih sistematis, ada baiknya sebelum anda mengetahui bagaimana cara menurunkan Bounce Rate supaya anda mengerti apa sebenarnya yang menyebabkan Bounce Rate satu website meningkat.
Berikut penjelasannya.
Penyebab Bounce Rate Meningkat
Ada banyak penyebab mengapa Bounce Rate sebuah situs bisa meningkat drastis.
Salah satu penyebab mengapa pengunjung situs hanya membuka halaman awal website saja dan tidak melanjutkan ke halaman selanjutnya adalah karena pengunjung tidak menemukan informasi yang dia cari.
Tentu pengunjung juga tidak akan berlama-lama dam satu halaman jika informasi yang dia cari tidak bisa ditemukan.
Penyebab yang kedua adalah karena website yang dikunjungi terlalu lambat untuk dibuka.
Gaya berselancar masyarakat sekarang cenderung menginginkan sesuatu yang cepat.
Maka menunggu loading website pun bisa berisiko meningkatkan Bounce Rate.
Penyebab yang terakhir, website atau blog tersebut memang hanya memiliki satu halaman saja.
Jelas website seperti ini sudah seperti website yang terlantar ditinggal pemiliknya.
Lalu bagaimana cara menurunkan Bounce Rate?
Menurunkan Bounce Rate
1. Gunakan Design Template yang Nyaman Dilihat dan Responsive
Alasan kenyamanan ternyata menduduki peringkat tertinggi dari penyebab tingginya Bounce Rate satu situs.
Sebuah website dengan tampilan yang terlalu berwarna-warni dan menyakitkan di mata justru akan membuat pengunjung gerah.
Maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah dengan memilih template yang ramah, tidak mencolok, serta responsif (ringan).
2. Optimalkan Loading Website ke Semua Perangkat
Sebuah website dengan loading lama tentu akan membuat pengunjung merasa sebal karena menunggu.
Tentu lamanya loading website juga ditentukan oleh perangkat yang digunakan.
Sedangkan saat ini, kebutuhan mengakses website tidak hanya dilakukan lewat komputer saja, namun perangkat-perangkat lain seperti smartphone, tablet, dan lain-lain.
Maka sangat perlu bagi anda yang ingin menurunkan Bounce Rate untuk melakukan optimalisasi website anda supaya bisa lebih responsif jika dibuka lewat bermacam-macam perangkat.
Dengan demikian, risiko pengunjung melakukan Bounce pun akan berkurang.
3. Anchor Text yang Relevan
Teknik penerapan anchor text memang sering digunakan supaya aebuah artikel menjadi lebih SEO-friendly.
Anchor text yang disediakan akan menuntun pembaca menuju halaman lain dari sebuah website.
Jika anda sering menggunakan anchor text, maka ada baiknya anda menggunakannya secara lebih relevan dan luwes.
Jangan terlalu banyak menggunakan anchor text sehingga malah menutupi informasi yang disajikan.
Anda bisa memainkan kalimat yang anda tulis supaya anchor text bisa masuk dengan luwes dalam artikel anda.
4. Gunakan Widget Navigasi
Mungkin widget navigasi sudah sangat familia bagi anda. N
amun jika anda tidak memasang widget navigasi yang menarik atau setidaknya nyaman dipandang, maka risiko pengunjung melakukan Bounce tetap saja tinggi.
Maka anda bisa menggunakan widget yang lebih bervariasi dan tentunya mudah dalam penggunaannya oleh pengunjung.
Itulah beberapa cara menurunkan Bounce Rate website yang bisa anda ketahui.
Silakan anda terpakan satu persatu untuk melihat cara mana yang lebih efektif.
Semoga bermanfaat.