Job atau pekerjaan yang didapatkan sebagai freelancer memang bisa datang dari mana saja. Mau itu individu yang memerlukan tenaga kita, atau perusahaan yang membutuhkan orang untuk membantu proyek mereka.
Semua tentu bisa saja terjadi dan didapatkan, tapi pada konteks proyek tentu ada kualifikasi sendiri. Sebab kalau skalanya individu, berbagai persoalan itu bisa diatasi dengan mudah. Tapi kalau skalanya proyek, tentu ada beban dan tanggung jawabnya sendiri.
Begitu pun dengan nilai proyek itu, sebagai seorang freelancer tentu kesempatan ini jarang terjadi tapi wajib diambil. Sedangkan untuk mencari freelancer harus ada kualifikasi yang tak main-main, harus ada perhitungan matang. Kalau pada umumnya, tidak jauh seperti ini.
Cara Menentukan Nilai Proyek Untuk Freelancer
1. Pertimbangkan Kemampuan dan Waktu
Untuk menentukan nilai proyek yang akan kalian garap, pertama pertimbangkan kemampuan dan waktu kalian. Maksudnya kemampuan di sini seperti skill atau keahlian, dan waktu adalah pengalaman kita mendalami skill ini.
Jika kedua ini mencukupi dan terbilang sudah menjadi keahlian kita, maka nilai proyeknya bisa dikatakan mahal. Mahal di sini tidak hanya mengartikan nominal. Melainkan juga kemampuan dan pengalaman untuk mencapai batas ini itu perlu dihargai besar.
Dan sebaliknya, jika kemampuan dan waktu kita terjun dalam proyek ini itu masih baru. Sudah pasti nilainya berbeda dengan orang yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang lebih lama.
Untuk itu, saat mau meneken kontrak, ketahui dahulu nilai proyek kalian dengan mempertimbangkan kedua hal ini terlebih dahulu.
2. Riset Harga Kompetitor
Nah, jika kalian masih masih baru dengan berbagai proyek, maka langkah supaya mengetahui nilai adalah melakukan riset dari kompetitor. Riset perlu dilakukan supaya kita tahu tugas dari nilai proyek mereka. Dengan mengetahui nilai dan tugas proyek tersebut, kalian jadi bisa mempertimbangkan berapa kisaran nilai yang akan diberikan dari proyek yang didapatkan.
Dan untuk kalian yang kebingungan mencari tahu nilai proyek yang diberikan kompetitor, maka langkah yang bisa dimanfaatkan adalah melalui media online.
Media online banyak yang menyediakan infromasi yang sebelumnya sulit diketahui. Baik lewat mesin pencarian seperti Google, media sosial seperti Twitter dan Instagram, semua bisa dimanfaatkan.
3. Bidang Usaha Klien
Sementara itu, untuk melanjutkan tahap mencari tahu nilai proyek diri kita. Maka kali ini cari tahu dalam bidang apa klien bergerak.
Kenapa kita perlu mempertimbangkan ini, karena klien yang menghubungi jasa kalian itu bergerak di berbagai bidang.
Dari perbedaan ini lah ada nilai tak sama dari proyek yang akan dikerjakan. Untuk itu, lakukan riset kembali supaya kita tidak salah tafsir menentukan nilai proyek kita.
4. Permintaan Proyek Klien
Untuk kali ini, meski tanpa ditanya calon klien akan memberitahu proyeknya. Tapi kita tetap perlu menanyakan seperti apa detail proyek tersebut. Sama seperti apa yang menjadi alasan berbagai informasi di atas.
Kepentingan kita menanyakan detail proyeknya supaya tidak ada yang dirugikan dan diuntungkan dari kesepakatan. Keduanya harus sama-sama untuk, dan kita pun jadi tidak merasa rugi dari pekerjaan dan waktu yang diberikan.
5. Lakukan Negoisasi
Dan yang terakhir, karena di setiap kerja sama itu ada proses negosiasi. Dan supaya kita mendapat nilai proyek yang pas, maka lakukan negosiasi untuk membicarakan pekerjaan dan harga yang diperlukan.
Kita sebutkan harga yang diperlukan untuk jenis pekerjaan yang diminta klien. Dengan harga tersebut, kita memberikan layanan apa kepada klien. Dengan begitu satu sama lain akan tahu dan mengerti hingga mendapat kesepakatan kerja sama.