Kepercayaan dalam bisnis sangat diperlukan untuk memperoleh kesepakatan kerja sama. Kapan perusahaan harus membangun kepercayaan? Harus sedini mungkin perusahaan membangun rasa percaya pada klien mereka.
Akan tetapi keyakinan atau kepercayaan seperti apa yang harus dibangun. Ini yang tidak banyak diketahui, kalau di sesi negosiasi biasanya klien butuh bujukan untuk mendapat kepercayaan mereka. Walaupun tidak secara langsung, tapi diproses negosiasi menjadi jalan untuk meyakinkan klien.
Apalagi untuk membuat usaha berkembang dan menunjukkan kemajuan bukan perkara mudah. Membangun usaha yang kian maju itu sulit kalau kepercayaan klien saja tidak bisa didapatkan.
Oleh karena itu, untuk anda yang ingin usahanya maju, coba saja beberapa cara membangun kepercayaan klien seperti ini.
1. Dengarkan Keluhan Mereka
Tahap pertama untuk menumbuhkan rasa percaya pada klien anda, tahap awal dengan bertanya kendala atau membutuhkan bantuan apa.
Dengan adanya pertanyaan semacam ini klien akan bercerita mengenai kebutuhan yang mereka perlukan.
Dari situ kita dengarkan persoalan-persoalan yang diberitahukan. Dari cerita tersebut akan ada berbagai kendala dan alasan kenapa mereka menghubungi kita. Ingat! Jangan potong dari apa yang mereka katakan, sebab hal itu bisa memengaruhi kata yang dikatakan.
Selain itu, dengan memotong perkataan mereka adalah perbuatan yang kurang baik. Jadi, di momen pertama membangun kepercayaan klien kita adalah dengan mendengarkan keluhan sampai selesai.
2. Beri Solusi Masalah
Setelah melewati tahap pertama dan klien selesai memberitahu keluhan. Maka tahap selanjutnya adalah dengan memberi solusi seperti apa baiknya masalah itu diselesaikan.
Sebagai tenaga yang menekuni bidang yang menjadi permasalahan klien, tentu kita lebih mengetahui langkah untuk menyelesaikannya.
Dan di tahap ini kita berikan jawaban dari permasalahan dengan intonasi untuk meyakinkan permasalahan yang mereka alami. Berikan solusi secara rinci untuk memperoleh kepercayaan.
Dan apabila ada kendala yang tidak diketahui atau kurang jelas informasinya, beritahu klien untuk bisa lebih detail diinformasikan permasalahannya. Di sesi ini usahakan ada solusi demi solusi, dan jangan sampai ada penolakan dari kita ya.
3. Jujur dan Terbuka
Selain itu semua jangan lupa untuk jujur dari apa yang kita informasikan. Jangan buat informasi yang bersifat bohong seperti projek-projek yang pernah kita kerjakan.
Sebab sekali kita bohong, maka kepercayaan sulit dikembalikan layaknya kaca pecah. Meskipun bisa disatukan tapi bentuknya tidak seperti semula, jadi hanya bisa dimanfaatkan tapi masih diragukan kejujurannya.
Jadi dibalik solusi yang kita berikan harus jujur apa adanya, jangan buat informasi yang tidak murni apalagi berupa karangan. Meskipun boleh menyembunyikan hal negatif, tapi jangan jadikan hal negatif itu bertambah dengan kebohongan-kebohongan yang dilakukan.
4. Tanggung Jawab
Untuk langkah keempat, apabila sudah ada kesepakatan dan klien deal melakukan kerja sama dengan kita. Maka jangan lewatkan kesempatan ini secara tidak bertanggung jawab dan melepas tugas kita.
Jika sudah ada projek segera selesaikan sebab ini akan menyangkut kepuasan klien. Tapi dibalik itu semua, tanggung jawab menjadi point utama dengan membuatkan projek seperti apa yang diinginkan klien.
Dengan kesesuaian hasil dan rencana yang diinginkan klien akan ada rasa puas, dan membuat klien lebih yakin untuk bekerja sama dengan kita.
Apalagi dari projek pertama, klien biasa melakukan test uji coba apakah kita sesuai dengan harapan atau tidak. Jadi kerjakan secara tanggung jawab dan selesaikan dari apa yang direncanakan ya.
5. Tepati Janji
Dan yang terakhir adalah tepati janji, janji seperti apa? Yaitu janji dari apa yang direncanakan projek selesai kapan. Dengan projek selesai di hari deadline maka menjadi salah satu cara membangun kepercayaan klien.
Rasa percaya pada diri klien akan terbangun dengan sendirinya, dan kita bisa menjadi langganan untuk mereka. Jika sudah begitu pastinya baik untuk kemajuan usaha. Lantas bagaimana? Sudah pastinya tepati waktu jatuh tempo projek selesai ya.