Proposal merupakan dokumen yang digunakan untuk menjelaskan rencana yang bertujuan untuk sponsor. Proposal umumnya digunakan sebagai tempat meminta sponsor kepada lembaga atau perusahaan untuk membiayai acara yang sudah direncanakan.
Dengan fungsi tersebut, saya pikir kalian pun tau kalau proposal merupakan dokumen yang sifatnya resmi. Selain itu, proposal juga sering disampaikan dan akan menjadi salah satu pembahasan mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dengan demikian ini mengartikan kalau membuat proposal itu penting diketahui. Tapi, kalau kalian belum mengetahui seperti apa cara menulis proposal yang baik. Bagaimana kita ketahui caranya, di bawah ini.
Bagaimana Menulis Proposal Yang Baik & Benar Agar Deal
1. Menentukan Topik Proposal
Sebelum kita memulai membuat proposal, ada satu hal yang perlu diketahui. Selain digunakan untuk mencari sponsor, proposal juga ada kegunaan lain tergantung jenisnya. Kalau anda belum tahu, jadi jenis proposal itu ada proposal bisnis, proposal proyek, proposal penelitian, serta proposal kegiatan.
Dari beberapa jenis porposal tersebut, semua langkah yang menjadi awal membuat proposal adalah mencari topik. Topik penting untuk diketahui lebih awal, sebab akan menjadi pembahasan yang dijabarkan dalam proposal.
2. Menggunakan Struktur Proposal
Setelah menemukan topik proposal yang akan dibuat, kini kalian ketahui struktur porposal. Antar jenis proposal yang disampaikan di atas itu ada perbedaan susunan proposalnya. Dan ini perlu kalian ketahui, karena nanti struktur ini akan digunakan untuk membuat proposal yang benar.
Untuk mengetahui struktur proposal kita, sebelumnya pastikan jenis proposal yang akan dibuat. Misal di sini kita membuatnya untuk keperluan sponsor, maka strukturnya di awali halaman judul, pendahuluan, tujuan, sasaran, jadwal, susunan acara, susunan panitia, anggaran, dan penutup.
Sebagai rancangan pengajuan sponsor atau lainnya, struktur tersebut harus dibuat rapi dan sepersis dengan susunannya. Hal itu dikarenakan proposal yang dibuat harus mencangkup poin-poin penting untuk disampaikan kepada lembaga atau perusahaan.
3. Objektivitas
Untuk lebih meyakinkan lagi dan mencapai kesepakatan dengan lembaga yang kita ajukan proposal, maka data yang diberikan harus bersifat objektif. Data yang terlampir harus valid berpatokan fakta yang ada di lapangan.
Jangan membuat data tersebut berdasarkan karangan dengan fakta yang asal diberikan. Kita harus membuat data proposal tersebut sesuai dengan kenyataannya, buat apa adanya, jangan main-main, masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan.
Bisa dikatakan kalau rancangan atau pengajuan proposal ini merupakan perbuatan janji yang akan terjadi. Di mana janji tersebut harus dipenuhi berdasarkan data yang tidak dibuat-buat semaunya.
4. Menggunakan Format Penulisan yang Benar
Selain itu semua, ada satu hal lagi meski tidak masuk dalam tahap perencanaan tapi bisa memberikan efek yang cukup krusial. Saat kita menuliskan proposal, kita harus memeriksa kembali proposal tersebut untuk memastikan kalau format penulisan yang digunakan itu sesuai.
Format penulisan tidak cuma mencangkup struktur, tapi juga bahasa yang digunakan, kesalahan pengetikan atau typografi, serta penggunaan tanda baca. Kesalahan ini perlu kita lihat untuk memastikan kalau di dalam proposal tidak ada kesalahan.
5. Tulis Secara Jelas dan Singkat
Sedangkan untuk yang terakhir saat menulis proposal, jangan terlalu bertele-tele saat mau menyampaikan informasi. Gunakan tulisan yang jelas singkat atau to the poin. Hal itu untuk memudahkan penerima proposal mengetahui maksud tujuan kita.
Kita tentukan semua pembahasan yang akan dijelaskan untuk meyakinkan mereka. Sampaikan informasi yang jelas aktual sesuai data lapangan. Dan untuk membuat proposal seperti ini, kalian bisa mengikuti seluruh struktur pembuatan serta poin-poin yang perlu diperhatikan.