Follow
Follow

Strategi Jitu Cara Meningkatkan Omset Shopee

meningkatkan omset toko shopee

Menjaga omset toko Shopee agar tetap stabil dari bulan ke bulan, apalagi meningkat setiap tahun, bukan hal yang mustahil.

Masalahnya, banyak penjual tidak punya sistem monitoring.
Awalnya jualan jalan, pesanan datang. Tapi ketika penjualan mulai turun, bingung harus memperbaiki dari mana.

Kalau dari awal Anda sudah tahu metrik apa yang harus dilihat dan langkah apa yang harus diambil, penurunan bisa dicegah sebelum terlambat.

Di artikel ini, saya akan membahas 9 strategi praktis untuk menjaga dan meningkatkan omset toko Shopee, lengkap dengan contoh kasus, tabel analisis, dan tips menggunakan Seller Centre untuk membuat keputusan bisnis.

1. Punya Minimal 20 SKU Aktif yang Menghasilkan Penjualan

Produk adalah sumber kehidupan toko.
Kalau produk yang laku sedikit, omset akan sangat rentan terhadap penurunan.

Saya selalu sarankan punya minimal 20 SKU aktif yang menghasilkan pesanan setiap hari.

Kenapa 20 SKU?

  • Mengurangi ketergantungan pada satu-dua produk.
  • Menyebar risiko penurunan penjualan.
  • Memperbesar peluang cross-selling.

Cara menambah SKU efektif:

  • Riset kata kunci di Shopee untuk menemukan tren produk.
  • Analisis kompetitor: lihat produk mereka yang laku keras, lalu cari pembeda (harga, bonus, kemasan).
  • Uji coba 2–3 produk baru setiap minggu.

Hapus/arsipkan produk yang mati:
Produk yang 1 bulan tanpa penjualan sebaiknya diarsipkan. Shopee cenderung memberi exposure lebih ke toko dengan produk yang punya performa baik.

Contoh Kasus:
Toko A hanya punya 8 SKU. Saat 1 produk andalan terkena suspend, omset langsung turun 40%.
Toko B punya 25 SKU aktif. Saat 3 SKU menurun, omset hanya turun 10% karena ditopang produk lain.

2. Pantau Biaya Per Konversi, ROI, dan ROAS

Banyak penjual cuma lihat omzet, padahal yang penting itu keuntungan bersih.
Tiga metrik ini wajib Anda pantau:

  • Biaya per Konversi → biaya iklan untuk menghasilkan 1 penjualan.
    • Rumus: Total biaya iklan ÷ jumlah pesanan.
  • ROI (Return on Investment) → persentase keuntungan dibanding modal.
    • Rumus: (Keuntungan bersih ÷ Modal) × 100%.
  • ROAS (Return on Ad Spend) → pendapatan per Rp1 biaya iklan.
    • Rumus: Total pendapatan ÷ biaya iklan.

Contoh Tabel Monitoring:

ProdukBiaya IklanPesananBiaya/ KonversiPendapatanROASROI
Tas ARp200.00020Rp10.000Rp1.200.0006x75%
Sepatu BRp300.00015Rp20.000Rp1.000.0003,3x45%

Tips dari Seller Centre:

  • Gunakan menu Iklan → Laporan untuk melihat biaya per klik (CPC), biaya per konversi, dan ROAS per produk.
  • Fokuskan budget ke produk dengan ROAS tertinggi, hentikan yang tidak menguntungkan.

3. Analisis Rasio ATC ke Konversi

ATC (Add to Cart) adalah jumlah orang yang menambahkan produk ke keranjang.

Rasio ATC ke Konversi = (Jumlah checkout ÷ jumlah ATC) × 100%.

Kalau ATC tinggi tapi checkout rendah, berarti ada hambatan di proses pembelian.

Penyebab umum:

  • Harga lebih mahal dibanding kompetitor.
  • Ongkir tinggi.
  • Varian tidak lengkap.
  • Deskripsi kurang meyakinkan.

Cara cek di Seller Centre:

  • Masuk ke Analisis Toko → Produk Terlaris.
  • Bandingkan ATC dan checkout per produk.

Solusi untuk rasio rendah:

  • Tawarkan voucher gratis ongkir.
  • Perbaiki foto & video produk.
  • Tambahkan testimoni pembeli di deskripsi.

4. Optimalkan Performa Affiliate

Shopee Affiliate bisa jadi mesin penjualan tambahan, tapi perlu dirawat.

Yang perlu dipantau:

  • Jumlah klik.
  • Jumlah transaksi.
  • Komisi dibayarkan.

Kalau performa turun:

  • Naikkan komisi produk tertentu.
  • Hubungi affiliate yang pernah aktif.
  • Buat promo eksklusif untuk mereka.

Tips segmentasi produk untuk affiliate:

  • Pilih produk dengan margin besar.
  • Gunakan banner di foto produk: “Komisi hingga 15% untuk affiliate”.

5. Strategi Broadcast Mingguan

Broadcast adalah cara murah untuk menjaga hubungan dengan pembeli.

Minimal 1 kali seminggu, kirim pesan ke followers dan pembeli lama.

Tips broadcast efektif:

  • Sertakan voucher khusus follower.
  • Kirim di jam puncak (08.00–09.00 pagi atau 19.00–21.00 malam).
  • Gunakan batas waktu promo untuk menciptakan urgensi.

Contoh pesan:
“Diskon 20% semua produk! Gunakan kode TOKOKITA20. Berlaku sampai besok jam 12 malam.”

6. CRM Sederhana untuk Repeat Order

CRM tidak harus mahal. Anda bisa mulai dari chat manual.

Langkah:

  1. Segmentasi pembeli (repeat order vs sekali beli).
  2. Kirim pesan personal sesuai kebutuhannya.
  3. Sertakan voucher atau gift kecil.

Contoh pesan untuk repeat order:
“Halo, stok kopi Anda mungkin sudah habis. Ada promo beli 2 gratis 1 minggu ini. Mau saya kirim linknya?”

7. Gunakan Data Seller Centre untuk Prediksi Penurunan

Shopee memberi data lengkap untuk memprediksi masalah sebelum omset anjlok.

Yang wajib dicek:

  • Tren Trafik Harian: kalau turun, tingkatkan iklan & promo.
  • Produk dengan Penurunan Penjualan: cek stok, ulasan, harga.
  • Persentase Konversi Toko: kalau menurun, cek pesaing dan halaman produk.

8. Strategi Iklan Shopee yang Efektif

Shopee punya 3 jenis iklan:

  • Iklan Pencarian: target kata kunci.
  • Iklan Produk Serupa: muncul di produk pesaing.
  • Iklan Toko: promosikan seluruh toko.

Langkah optimasi:

  1. Riset kata kunci lewat fitur Saran Kata Kunci.
  2. Tes 3–5 kata kunci selama 7 hari.
  3. Pantau CTR → ideal > 1,5%.
  4. Hentikan kata kunci yang CPC tinggi & tidak konversi.
  5. Fokuskan budget ke kata kunci ROAS tertinggi.

Contoh Tabel Monitoring Iklan:

Kata KunciCPCCTRROASStatus
tas wanita8502%5,2xLanjut
tas murah12000,8%1,2xStop
tas ransel9001,9%3,8xLanjut

9. Kalender Promo & Momentum Penjualan

Ikut serta di event besar Shopee seperti:

  • 9.9, 10.10, 11.11, 12.12.
  • Promo Lebaran, Natal, Tahun Baru, Tahun Ajaran Baru.

Tips:

  • Siapkan stok 2–3 minggu sebelumnya.
  • Gunakan voucher besar untuk menarik trafik.
  • Sinkronkan promo toko dengan iklan dan affiliate.

Kesimpulan

Menjaga omset Shopee itu kombinasi antara monitoring data dan aksi cepat.

9 langkah ini bisa menjadi checklist Anda:

  1. Minimal 20 SKU aktif.
  2. Pantau biaya per konversi, ROI, ROAS.
  3. Analisis rasio ATC ke konversi.
  4. Optimalkan affiliate.
  5. Broadcast rutin.
  6. CRM sederhana.
  7. Gunakan data Seller Centre.
  8. Optimasi iklan Shopee.
  9. Manfaatkan momentum promo.

Kalau semua dijalankan konsisten, toko akan jauh lebih tahan banting dan punya peluang besar untuk terus naik omsetnya setiap tahun.

Komentar
Bagikan pendapat Anda
Kirim Komentar

Leave a Reply

Website Sepi Penjualan?

Audit GRATIS, temukan masalah & solusi optimasi dalam 5 menit.
Laporan lengkap langsung ke email Anda!

Gratis Audit Website