Pernah berpikir untuk bekerja sambil travelling?
Bekerja jarak jauh dan dapat penghasilan dengan waktu bekerja yang bisa kita atur sendiri?
Atau sekadar hidup berpindah-pindah menikmati perbedaan geografis dan budaya?
Tahukah kamu bahwa di dunia serba digital ini, semua itu sangat mungkin terjadi.
Dewasa ini di dunia muncul istilah Digital Nomad, yakni orang-orang yang tinggal secara nomaden dan hidup dengan berbekal perangkat digital.
Mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya, hidup dan beradaptasi bersama warga lokal, mengunjungi coffee shop atau pesan kamar di Air BnB yang memiliki akses Wi-Fi lalu mulai bekerja di waktu ‘kerja’ mereka.
Digital Nomad ini berbeda dengan sekadar travelling biasa. Ia yang melancong berhari-hari atau berminggu-minggu untuk kemudian pulang tidak bisa begitu saja disebut Digital Nomad. Seorang nomadic, sebutan bagi orang-orang nomaden, betul-betul berpindah-pindah untuk hidup.
Dari mana mereka hidup?
Pertanyaan mendasar bagi gaya hidup semacam ini adalah bagaimana mereka menghidupi dirinya sendiri? Menjadi seorang nomadic memang tidak mudah.
Butuh perencanaan, butuh penyesuaian yang ekstra terhadap dunia baru, dan tentu saja butuh kesiapan finansial.
Bagi nomadic, memiliki kebebasan finansial adalah kunci. Ia terbebas dari keharusan bekerja sehingga bisa terus bergerak berpindah-pindah menemukan hal baru.
Mereka biasanya memiliki pendapatan pasif yang rutin tiap bulan dari sumber tertentu. Namun, itu bukan satu-satunya jalan.
Mereka yang berpindah-pindah sambil bekerja pun punya banyak peluang. Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan dengan berbekal kemampuan yang bisa kita salurkan melalui kanal-kanal di internet.
Beberapa orang menjadi travel blogger. Ada pula yang menulis buku.
Tak jarang juga orang menjadi freelancer yang mengerjakan pekerjaan dari jarak jauh.
Setiap pilihan tentu memiliki resiko dan cara antisipasinya sendiri.
Lalu bagaimana cara jika kamu ingin memulai sebagai Digital Nomad?
Berikut adalah cara-cara praktis ala kontributor Forbes, Robert Adams, untuk menjadi Digital Nomad.
1. Tekan Pengeluaran dan Mulai Hidup Efisien
Menjadi seorang nomadic tentu membutuhkan pengaturan finansial yang lebih ekstra. Pasalnya, setiap daerah memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda. Terlebih lagi, para nomadic perlu ‘kantong cadangan’ manakala ada situasi yang terjadi di luar dugaan, seperti jatuh sakit atau keperluan force major lainnya.
Kurangi biaya-biaya yang tak perlu, seperti keanggotaan gym, atau item berlangganan lain yang tidak akan kamu perlukan saat menjadi nomadic. Secara ekstrem, beberapa orang bahkan ada yang menjual rumah dan kendaraan mereka untuk bekal perjalanan.
2. Kembangkan Keahlian Baru yang Bermanfaat
Memiliki keahlian relevan yang bisa membantumu membuka ruang-ruang perjalanan baru tentu akan sangat membantu. Misalnya, kamu bisa mengasah kemampuan fotografi sehingga gambar-gambar yang kamu hasilkan bisa kamu jual untuk biaya hidup.
Idealnya, kemampuan yang dikembangkan adalah yang bisa dilakukan menggunakan gawai yang kamu bawa dan bisa dilakukan jarak jauh. Kemampuan menulis, mendesain, atau kemampuan mengetik juga bisa kamu pertimbangkan untuk dipelajari.
3. Tentukan dan Rencanakan Destinasi secara Matang
Tujuan perjalanan tidak serta-merta dilakukan begitu saja. Ada perencanaan, rute yang dilalui, serta kebutuhan di setiap perhentian dan perjalanan. Berapa biaya sekali makan, ongkos kendaraan, sewa kamar, kamar mandi, dan sebagainya menjadi hal yang tak boleh luput dari perhitungan.
Buat beberapa riset dan kalkulasi berdasarkan destinasi yang akan kamu tuju. Ada beberapa situs yang bisa menyediakan informasi yang kamu perlukan. Catat dan rencanakan dengan baik, termasuk kegiatan yang akan kamu lakukan di destinasi tersebut.
4. Buat Pilihan Rencana
Saat melakukan perjalanan, ada baiknya kamu membuat beberapa rencana. Hal ini dimaksudkan agar jika rencana A menghadapi kendala, kamu sudah siap dengan rencana B dan C. Namun, tetaplah fokus pada tujuanmu mengadakan perjalanan. Bulatkan tekadmu dan susunlah langkah demi langkah untuk mencapai tujuan itu.
Hal yang perlu diperhatikan pula adalah kesiapan perangkat darurat, seperti obat-obatan, asuransi kesehatan, dan dokumen persyaratan visa jika kamu harus pergi ke negara-negara yang memerlukan visa khusus. Kamu juga harus siap manakala harus berobat ke rumah sakit di negara lain.
5. Masuk ke komunitas Digital Nomad
Kamu tidak sendirian. Di luar sana, ada ratusan orang sepertimu yang telah lebih dulu melakukan perjalanan, bahkan hingga lebih dari separuh bumi. Bergabunglah dengan komunitas Digital Nomad secara global dan salinglah berbagi informasi yang bermanfaat.
Kamu bisa memanfaatkan informasi dari forum tersebut untuk bertahan hidup di dunia luar. Kamu pun bisa berbagi pengalaman untuk memperkaya jejaring dan menginspirasi lebih banyak orang dengan perjalanan yang kamu lakukan.
Jadi, siap berpetualang?