Follow
Follow

Tentang Pain Point Pelanggan Hingga Tips Untuk Menjadikannya Sebagai Peluang

Pain Point Pelanggan

Pada dasarnya, pain point pelanggan sendiri merujuk pada suatu hal yang kurang nyaman bagi para customer. Sebagai contoh, ada pelanggan yang batal melakukan transaksi pembelian lalu berujung memilih produk maupun jasa yang lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, simak ulasan artikel yang ada di bawah ini demi supaya daya tarik para konsumen tidak berkurang nantinya.

Jabarkan Semua Kelebihan Produk Maupun Layanan Bisnis Anda

Hal yang perlu Anda perhatikan pertama kali untuk mengubah pain point pelanggan menjadi peluang bisnis yaitu dengan menjabarkan seluruh kelebihan produk atau layanannya. Jabarkan secara detail benefit atau keuntungan apa saja yang akan didapatkan oleh para customer jika menggunakan produk maupun jasa Anda tadi.

Apabila Anda telah mengetahui benefit apa saja yang dapat diberikan kepada para pelanggan, maka nantinya permasalahan akan pain point tersebut bisa cepat diatasi. Sebagai contoh, Anda akan menjual robot pembersih lantai yang dapat menghemat tenaga dan juga waktu bagi para customer. Maka nantinya pain point pelanggan yang dapat Anda selesaikan diantaranya yaitu mampu mengatasi rasa lelah hingga waktu yang terbuang banyak saat membersihkan rumah.

Lakukan  Riset Secara Kualitatif

Pada dasarnya, Anda bisa melakukan penelitian secara kualitatif dengan mengadakan FGD alias Focus Group Discussion maupun interview yang mendalam kepada para pelanggan. Hal ini tentunya berguna untuk menggali pain point apa saja dari para customer. Dalam hal ini, Anda bisa mengambil contoh bisnis penjualan robot pembersih rumah yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.

Lakukan wawancara atau interview kepada para customer terkait alat pembersih rumah yang digunakannya. Tanyakan apa saja kesulitan yang dialami saat membersihkan rumah. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan bagaimana perasaannya ketika melihat rumahnya berantakan.

Jika sudah, cari tahu apa saja hal yang menjadi bahan pertimbangannya saat akan membeli alat-alat kebersihan. Terakhir, Anda bisa mencari tahu tantangan terbesar apa saja yang dihadapi ketika menggunakan peralatan kebersihan tersebut. Di samping hal itu, Anda juga harus menggali keinginan dan juga kebutuhan konsumen saat membersihkan rumahnya.

Cek Feedback / Review Dari Para Pelanggan

Hal yang satu ini tidak boleh Anda anggap remeh karena sangat penting dan pastinya harus dicek secara rutin. Dengan mengetahui umpan balik dan juga ulasan dari para pelanggan maka nantinya Anda bisa mengetahui apa saja yang dikeluhkan.

Jangan lupa untuk membalas komentar dari para customer untuk menjalin hubungan atau interaksi yang baik dengannya. Gali lebih dalam lagi apa yang membuat keluhan dari para costumer bisa muncul supaya bisa dianalisis ke depannya. Sehingga nantinya Anda bisa mengatasi hal tersebut dan tidak mengulangi hal yang sama di  masa mendatang.

Sebagai pemilik usaha yang baik, Anda bisa memberikan kompensasi kepada para customer yang telah mengalami kendala tadi sebagai bentuk permohonan maaf. Anda bisa memberikan produk baru sebagai gantinya atau voucher diskon secara cuma-cuma untuk pembelian berikutnya supaya para konsumen tadi senang. Bahkan, Anda juga dapat memberikan contoh marketing plan  berupa freebieskepada para konsumen secara gratis sebagai bentuk permohonan maaf yang tulus untuk menangani keluhannya.

Bangun Buyer Persona

Langkah yang satu ini kerap digunakan oleh para pemilik usaha maupun bisnis untuk menangani painpoint. Dimana buyer persona sendiri merupakan sebuah karakter yang sengaja dibuat untuk memudahkan perusahaan untuk mengenali target pasarnya sendiri. Untuk cakupannya sendiri meliputi karakteristik demografis dari para customer.

Mulai dari status, umur, jenis kelamin, pengeluaran hingga pendapatan para customer setiap bulannya. Ada juga karakteristik psikografis yang menjadi acuannya yaitu motivators, needs, goals, hingga painpoint itu sendiri.

Tujuan dari buyer persona tersebut tak lain untuk melihat jauh lebih dalam lagi mengenai apa saja pain point yang dimiliki oleh target pasar Anda sendiri. Selain itu juga mengetahui apa saja yang diinginkan maupun dibutuhkan oleh target pasar tersebut terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Demikian ulasan artikel mengenai pain point pelanggan yang wajib Anda perhatikan sedari awal ketika mengembangkan suatu produk maupun jasa. Dengan begitu, nantinya Anda bisa membuat produk yang menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para pelanggan.